This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
11/30/2012
Papua Memperingati Hari Kemerdekaan dengan Upacara Pengibaran Bintang Kejora
11/29/2012
TPN/OPM Wilayah Lanny Jaya Mengaku Tembak Rombongan Kapolda Papua
TPN Restor Lanny Jaya Purom Wenda (Photo TPN) |
Rombongan yang menggunakan mobil yang beriringan sedang melintas dari Wamena menuju Kepolisian Sektor Tiom, Kabupaten Lany Jaya, Rabu, 28 November 2012. Di antara rombongan juga terdapat Asisten Intelejen Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Napoleon.
”Iya, kami tembak. Waktu itu ada satu mobil di depan. Kami lihat dan serang. Mobil di belakang juga kami tembak, kata Wenda, Jumat, 30 November 2012.
Menurut Wenda, saat penyerangan dilakukan, jumlah anggota OPM puluhan orang. Penyerangan menggunakan senjata laras panjang dan pistol. ”Kami balas ditembak, tapi tidak ada yang kena, ujarnya.
Rombongan aparat keamanan Indonesia itu diserang dari jarak sekitar 100 meter. Namun, dalam aksi baku tembak yang berlangsung sekitar satu jam itu tidak menimbulkan korban. ”Jaraknya dekat saja. Kami tembak mereka lari. Kami juga lari,” ujar Wenda.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Ajun Komisaris Besar Polisi I Gede Sumertha Jaya, mengatakan rombongan sebelumnya meninjau lokasi insiden pembakaran Kantor Polsek Pirime yang menewaskan tiga anggota polisi.
Usai melakukan peninjauan, rombongan beranjak ke Tiom. Saat kendaraan yang ditumpangi rombongan berada di Kampung Indawa, wilayah antara Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, dan Distrik Makki, Kabupaten Jayawijaya, terjadi penyerangan.
Para pengawal rombongan melakukan tembakan balasan yang membuat anggota OPM mundur. Konvoi rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Tiom. "Kami masih terus mengejar mereka," ujar Sumertha.
Penegakan HAM di Papua Sebuah Ironi
Oleh: Jhon Pakage - Published www.umagiNews
Intervensi luar negeri bagi keamanan global, politik dan pembangunan hak asasi manusia menjadi persolan susah untuk di wujudkan pada wilayah yang sangat rawan di Papua Barat. Sebuah Reaksi kecil pemerintah luar negeri atas eskalasi besar pembunuhan dan penahanan tak berasalan hukum telah diperbincangkan oleh banyak anggota Negara, megingatkan pemerintah Indonesia agar memelihara hukum HAM terhadap orang Papua Barat selama pertemuan dewan HAM pada Mei lalu.
People with HIV / AIDS in Papua Reaches 13 000 Life
Relation Commission for HIV / AIDS in Papua, Dewi Wulandari, Friday, detailing the areas of HIV / AIDS in 2823 Mimika as cases and as many as 2666 followed Jayapura City case.
"But there are 13 other counties that have not been reported or update the data HIV / AIDS," he said.
If divided into group sex, Dewi said, for people living with HIV on our men as sebanayk 2384 and 4323 AIDS cases, whereas in women with HIV and AIDS cases as many as 2857 cases sebanyal 3521. And 111 cases are unknown.
Meanwhile, if viewed from the age group, ages 25-49 years old who suffer from HIV / AIDS, where HIV totaled 3015 cases and 4701 AIDS cases. Aged 20-24 years who suffer from HIV / AIDS cases by 2996 as many as 1,238 cases of HIV and AIDS cases 1758.
"Then for the age group under 1 year as many as 53 cases of HIV / AIDS, age groups 1 -4 years 296 cases of HIV / AIDS, the age group 15-19 years 1300 cases of HIV / AIDS and for the age group 50 years and above as many as 422 cases, the remaining as many as 413 cases is not known, "he said.
As for the source of transmission of HIV / AIDS, as many as 12,814 heterosexual cases of transmission from mother to child (perinatal) that as many as 241 cases, as many as 19 cases bisexual, IDU were 7 cases, 4 cases of transfusion as much area, and an unknown 94 cases.
Goliat Tabuni Siap Dilantik Menjadi Panglima TPN-OPM
TPN - PB (Photo ilustrasi) |
“Ya rencana besok kami akan ada pelantikan, dan kami akan menunggu kawan-kawan yang lain. Dan kami masih menunggu mereka bila sesudah lengkap kami akan lakukan pelantikan. Bila kawan-kawan belum lengkap, bisa kami tunda,”kata Sekertaris Jenderal TPN-OPM Anton Tabuni bersama Panglima Tinggi TPN-OPM Gen Goliat Tabuni saat diwawancarai SP, Kamis (29/11) pukul 10.32 WIT.
Disinggung Soal penyerangan Polsek Pirime? “Itu bukan kami yang lakukan,”tegas Anton Tabuni.
Lanjut dia, itu ada upaya-upaya menggalkan pelantikan.
Sementara itu Panglima Tinggi TPN-OPM Gen Goliat Tabuni dalam wawancara singkatnya, mengatakan peristiwa Pirime, Lany Jaya bukan kami. “Di Lany Jaya itu bukan kami yang lakukakan
Disinggung SP apakah dirinya siap dilanti memimpin TPN-OPM? “Ya saya siap dilantik, ”tegas Gen Goliat Tabuni, mengakhiri pembicaraan singkatnya dengan SP.
Sementara itu almarhum Brigadir Jefri Rumkorem,hari ini pukul 12.00 WIT akan dimakamkan di TMP Kesuma Trikora. Almarhum merupakan korban penyerangan dan pembakaran yang dilakukan sekitar 50-an orang yang mendatangi Polsek Pirime, Kabupaten Lany Jaya.
Dalam kejadian tersebut juga menjadi korban Kapolsek Pirime Ipda Rolfi Takubessy dan Briptu Daniel Makuker. [154]
11/28/2012
Tribal, independent political West Papua leader meets President
Global Lobby for West Papua Takes Off in Papua New Guinea (PNG)
TPN-OPM Bantah Serang dan Bakar Polsek Pirime
Ini dikatakan Kepala Staf Umum TPN-OPM, Mayjen Terianus Satto dalam rilis yang diterima SP, Rabu (28/11) sore WIT. Dikatakan, aksi itu dilakukan oleh kelompok yang Kontra dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dengan ambisi egoisme. Menurut dia, TPN-OPM saat ini mengklasifikasi akar masalah terhambatnya perjuangan bangsa Papua Barat untuk Merdeka secara cermat dan menemukan bahwa persatuan Nasional belum bagus, baik itu pergerakan sipil dan sayap Militer, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (the West Papua National Liberation Army), maka TPN-OPM telah melakukan tahapan kerja dengan konsolidasi maksimal dari tahun 2008-2011.
Hasilnya, TPN-OPM telah berhasil melakukan Pra-KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) pada tanggal 15 Maret 2012 di Maribu, Sentani, Papua Barat. Dalam Pra-KTT TPN-OPM ini melegitimasikan pembentukan Panitia KTT dan mengagendakan jadwal pelaksanaan KTT pada tanggal 1-5 Mei 2012, bertempat di Biak, Papua. Dengan dasar Pra-KTT ini, maka KTT TPN-OPM telah berhasil dilaksanakan di Markas TPN Perwomi Biak, dari tanggal 1-5 Mei 2012.
Hasilnya, telah dipilih Panglima Tinggi TPN, Wakil Panglima dan Kepala Staf Umum, masing-masing atas nama, Panglima Tinggi TPN-OPM, Gen. Goliath Tabuni, Wakil Panglima TPN-OPM, Letjen Gabriel Melkizedek Awom dan Kepala Staf Umum TPN-OPM, Mayjen Terianus Satto.
Selanjutnya, TPN-OPM telah berhasil melakukan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS dari tanggal 27-1 September 2012 di Markas TPN Wanum, Jayapura, Papua. Hasilnya, mengagendakan jadwal Pelantikan Panglima, Wakil Panglima dan Kepala Staf Umum TPN-OPM yang jatuh pada tanggal 30 November 2012.
Masih ada lagi Rapat Koordinasi Pimpinan TPN-OPM, yang sekiranya akan dilaksanakan setelah acara pelantikan Panglima Tinggi TPN-OPM.
Berdasarkan keterangan singkat dalam Background TPN-OPM di atas, maka TPN-OPM yang tergabung dalam ganca Nasional masih sibuk dengan agenda-agenda, dengan program revormasi sayap militer, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (the West Papua National Liberation Army), sesuai hasil keputusan KTT TPN-OPM di Biak.
"TPN-OPM sekarang tidak sama dengan TPN-OPM sebelumnya. Artinya, TPN-OPM telah mereformasi diri melalui KTT dengan mengatur serta membenahi kubuh sayap militer OPM. Hal ini dengan jalan Restrukturisasi TPN dan Reorganisasi OPM, yang mana TPN membenahi diri dengan sturuktur standar Militer dunia," kata Terianus.
Dengan demikian , mengacu dari KTT TPN-OPM di Biak pada tanggal 1-5 Mei 2012, maka TPN-OPM masih dalam tahapan kerja internal organisasi untuk membenahi dan memantapkan legalitas hukum organisasi sayap Militer, dan TPN-OPM tidak bertanggungjawab atas insiden penyerangan yang disertai pembunuhan anggota polisi dan pembakaran kantor.
"Bahwa, TPN-OPM yang tergabung dalam kancah Nasional menegaskan agar TNI/POLRI jangan menyerang Masyarakat sipil di Pirime, namun harus mencari oknum-oknum pelaku serta aktor skenario penyerangan. Karena yang melakukan penyerangan adalah kelompok yang kontra dengan Keputusan Hasil KTT TPN-OPM di Biak, Papua. Dengan tujuan untuk menggagalkan acara pelantikan Panglima Tinggi (Gen Goliath Tabuni) dengan Wakil serta Kepala Staf Umum, secara nasional di Tingginambut, Puncak Jaya, Papua pada 30 November 2012," ujarnya. [154]
FRWP. Letter to Mr Obama
President, United States of America
1600 Pennsylvania Avenue NW
Northwest Washington, DC 20500
United States
many of us in West Papua observed and cheered you on.
sure your diplomats are cognizant with Indonesian governance in my homeland, and realize that it is
little better now in 2012 than it was during Suharto’s New Order (1966–1998).
identity for every 100 citizens, which is not even comparable with Iraq in 2009, where you would know the ratio was one for every 140 citizens.
from passive to active opposition, and developed a singular commitment to winning our freedom. Last October, five-thousand registered participants of a congress, surrounded by Indonesian military,
mandated the Federated Republic of West Papua to deliver our independence and self-determination.
reaching out for your help because of our predicament now as just 48.73% of the population (down from 96.09% in 1962), with more than half-a-million (546,126) missing.
during the Cold War by the United States and Australia that over-rode our Netherlands-funded selfdetermination in the 1960s and transferred our sovereignty to Indonesia.
Papua. (His father-in-law, General Sarwo Edhie Wibowo, was Military Commander before, during and after the Act of Free Choice in 1969). He has shown himself not unwilling to meet and talk, but is obviously disabled by the republic’s unitary constitution and his military’s obsession with territorial integrity. Against this however, he has learned from Indonesia’s relations with independent East Timor that there is much more money and status in peace and justice than in war and occupation.
Australia since 1999 but has studied, worked, and been a political prisoner in Java. Minister Rumbiak
was able to demonstrate to the president the determination of the Federated Republic of West Papua
to achieve its ambition, and also how much it is costing Indonesia, in terms of money and reputation, to maintain a large military machine against a non-violent dialogue-seeking citizenry in West Papua.
Indonesia, and intend to help lower levels of poverty in Indonesia that have been generated in part by
fifty years of this useless war against us.
with a country rich in natural resources, and with a unique geo-political capacity as the western border of Melanesia-Pacific. We understand out rights to justice, peace, and democracy, and will not fail to restore our freedom, but in the meantime my government has developed short, middle, and long-term (post-independent) policies that can be accessed through our (non-incarcerated) executive in Australia.
Prime Minister, Federated Republic of West Papua (Abepura Prison,
Jayapura)
Foreign Minister, Federated Republic of West Papua, Melbourne, Australia
Email: jacobrumbiak@hushmail.com; Tel 04066 06 966
11/27/2012
Surat Balasa Pemeritah Australia Kepada AWPA Tentang Kondisi HAM Papua
Pemerintah Australia DepartemenForeign Affairs dan Tlade
23 November 2012
Mr Joe Collins
PO Box 28 Meludah Junction SYDNEY
NSW 2.088
Dear Mr Collins,
Terima kasih atas surat Anda tertanggal 17 dan 24 Oktober 2012. Saya telah diminta untuk menjawab atas nama Menteri Luar Negeri.
Pemerintah Australia juga prihatin tentang kekerasan di Papua dan kami terus menggarisbawahi pesan ini dengan Pemerintah lndonesia. Pejabat Kedutaan Besar Australia di Jakarta terus memantau situasi di Papua. Mereka mengunjungi secara teratur untuk memeriksa tangan pertama situasi di sana dan mereka membuat representasi kepada Pemerintah Indonesia tentang hak asasi manusia.
Perdana Menteri Gillard dan Menteri Luar Negeri Carr telah mengangkat perkembangan di provinsi Papua dengan rekan-rekan mereka, Presiden Yudhoyono dan Menteri Luar Negeri Natalegawa, dalam pertukaran bilateral reguler.
Pesan yang konsisten Australia ke sktor Indonesia tentang hak asasi manusia jelas - Indonesia harus menghormati hak-hak semua warganya. Pemerintah Aushalian mengakui bahwa di bawah Presiden Yudhoyono, hak asasi manusia Indonesia record telah membaik. Kami menyambut komitmen bahwa setiap pelanggaran oleh pasukan keamanan di provinsi Papua harus diselidiki dan dihukum.
Dalam lelter Anda 24October Anda mendesak pemerintah untuk meningkatkan hak asasi manusia di Papua Barat di IIN tersebut. Saya pikir karena itu saya harus melaporkan bahwa pada tanggal 23 Mei 20l2, Pemerintah Australia berpartisipasi dalam Ulasan Human Rights Council IJN Universal Periodic dari Indonesia, termasuk memberikan rekomendasi kunci pada catatan hak asasi manusia di Indonesia.
Dalam surat 17 Oktober Anda mengangkat isu dukungan Australia untuk unit khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia kontra-terorisme, Detasemen 88. Seperti Anda ketahui, satu-satunya fokus keterlibatan Australia dengan unit ini memerangi terorisme. Adalah penting untuk menggarisbawahi bahwa kegiatan pelatihan Australia tidak ada hubungannya dengan melawan separatis
goups atau organisasi. Terhadap sejarah ttre tragis terr-9rist kegiatan di wilayah, - Io.t, rOirrg THJ hilangnya s8 Aristralians dalam bom Bali I, keterlibatan tersebut sangat penting untuk melindungi keselamatan tf, e baik Indonesia dan Australia. Densus 88 telah di iorefront dari keberhasilan Indonesia dalam menangkap teroris dan telah membuat hampir 800 penangkapan sejak didirikan pada tahun 2002. Anda menyebutkan penampilan Komisaris Polisi Federal Australia sebelum Senat Perkiraan sidang pada bulan Oktober. Anda akan menyadari bahwa Komisaris mengatakan ia telah melihat ke masalah secara ekstensif dan telah menemukan "kita lakukan
segala sesuatu yang wajar dan tepat untuk memastikan bahwa kami hanya mendukung kegiatan yang akan diterima oleh masyarakat Australia ".
Terima kasih for.bringing pandangan Anda ke perhatian dari Pemerintah Australia. Hormat
Allaster Cox
Asisten Sekretaris
Indonesia dan Timor-Leste Cabang
R G Casey Gedung John McEwen Cres Barton 0221
Telepon: 02 6261 Faksimili llll: 02 62613lll