Opini: Turius Wenda
“Efektitas menetes kebawah (trickle-dwon effect), adalah sekumpulan
gado-gado terbaik untuk rakyat namun realita Ibaratkan Negara ini Ber – Asas Pada Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Kapitalisme,
Otoritarianisme. Kutipan buku indonesia bubar (N.B.Susilo) ”
Turius Wenda |
“Tujuan
reformasi negara Indonesia telah melenceng dari cita – cita rakyat indonesia
yang sesungguhnya. Kebutuhan pertama yang gagal di penuhi abad reformasi bagi
indonesia” adalah “Gagal Menghapus warisan korupsi dalam berbagai wujud dan
aspeknya”.
“Rangkaian jejak pendapat, diskusi publik, para
komentator dan mengamat dari berbagai lembaga pemerintah ataupun non pemerintah
terus berkubang dengan realita korupsi di negara ini”.
“Namunn semuanya sandiwara kosong, banyak kasus di
vonis bebas, rakyat sulit mempercayai penerapan hukum negara ini, padahal pera
koruptor adalah penjahat ekonomi yang seharusnya di adili dengan seadil –
adilnya, namun rakyat indonesia tidak
pernah mendapat keadilan atas hukum indonesia, rakyat menjadi pihak yang di
rugikan atas semua penerapan sistem negara ini. Sungguh tidak bisa di
sangkali kenyataan yang sedang melanda
di negeri kaya raya”.
“Issu korupsi di indonesia, publik sedang di
tujukan arah pada kasus – kasus korupsi yang tidak ada ujung dan pakalnya.
Semuanya ibarat retorika kosong yang bersandiwara atas pagung penderitaan
rakyat indonesia yang notabene sebagai penyumbang uang negara”.
“Secara teoritas, korupsi adalah salah satu jenis
kejahatan ekonomi, karena kurupsi mengakibatkan merugikan banyak pihak,
terutama kerugian ekonomi, finansial dan merusak mekanisme sistem politik karena
korupsi politik yang bersifat luar biasa jahatnya (Extra Ordinary Crime).”
“Harusnya reformasi di cita-citakan bagi pemimimin
negara ini bahwa yang pertama buatlah rakyat kaya, setelah kaya didiklah mereka
untuk menuju kemandirian rakyat indonesia”.
Realita di indoesia persoalan korupsi adalah
persoalan nyata yang menjadi darah daging seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa,
hutang piutang negara semakin marak, rakyat setegah mati membayar hutang dan
bunganya, ditambah pula hutang baru, hutang konglomerat terpaksa dibayar oleh
rakyat jelata, keuangan negara banyak terisap oleh biaya rumah tangga dan
fasiltas pejabat negara, study banding
anggota-anggota DPR dan lainnya, sungguh
inilah realita negara ini.”
Berbahagialah generasi muda bangsa ini, karena merekalah
yang mewarisi hutang bangsa (herbert Hoover, pilitisi)
‘Kasus nyata seperti kasus korupsi Bank Sentury,
Kasus Wisma Atlet, Kasus hambalang adalah kasus korupsi nyata yang berdimensi
besar. Dilitbatkan para pejabat negara dan merupakan suatu kasus bersistem dan
berakar antara para pemimpin negara bersama kaki tangannya.
Ironi “negeri ini kaya yang semu, di jaman
pembangunan dengan hutang berlebihan rakyat bersafari berteriak berkeliling
meneriakan berulang-ulang demi perubahan bangsa ini sampai para pendegar (
Pemimimpin) bosan mendengarkannya.
Para penguasa negara ini bertindak reaktif dan
berkaki piraminda sosial, daerah merasa diseparasikan dan asingkan, rakyat
paling dikorbankan dan keadilan di injak-injak oleh para penguasa dengan semua kaki
tangannya.
“Permasalahan pokok indonesia, rasa keadilan sirna
dalam kebijaksanaan pemerintah, ekonomi semakin diselubugi riba, kemerosotan
perekonomian memprihatinkan (Faisal
Bastri doen UI)”.
Korupsi tidak dapat dipisahkan dari kolusi, karena
kolusi pasti dilakukan oleh lebih dari satu orang, nepotisme juga menjadi
faktor yang penting karena korupsi selalu dilakukan dengan dorongan dan
dukungan dari orang-orang terdekat. Harusnya hukuman yang di berikan adalah
Hukuman Mati atau seumur hidup, namun kenyataan tidak demikian, sehingga para
koruptor berleluasa aktif berbisnis dan bergerilya di istana penjara.
Harapan kami agar negera ini harus keluar dari
musibah kejahatan ekonomi, rakyat membutuhkan negara ini bebas dari KKN dan
cita – cita rakyat yang adil dan makmur sedang di nanti dan berharap ada
perubahan di awal pemimpin baru tahun 2014.
Penulis adalah Bekerja sebagai Staf Penelitian Dan Pengembangan Di Kator
Persekutuan Gereja – Gereja Baptis Papua (PGBP) Dan Ketua Forum Gerakan Pemuda
Baptis Papua.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Waktu Anda Untuk Berkomentar atas Berita ini