3/05/2013

Konflik Papua karena Masalah Politik, Kemanusiaan dan HAM

Sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam (kanan)
JAKARTA - Anggota DPD RI asal Provinsi Papua Wahidin Ismail menilai konflik Papua terjadi karena ada masalah politik, kemanusiaan, dan pelanggaran HAM yang masih dianggap belum tuntas. Otsus pun belum terlaksana dengan baik, karena banyak anggaran yang tidak diperuntukkan bagi pembangunan Papua dengan benar.

"Karena itu, pemerintah harus berkomunikasi dengan baik dan konsisten dalam membuat kebijakan. Tak bisa melepas uang Otsus begitu saja, tanpa pengawasan yang ketat,” ujar anggota DPD RI asal Provinsi Papua Wahidin Ismail dalam diskusi di gedung Parlemen MPR/DPR/DPD bersama dengan sejarawan LIPI Asvi Warman Adam dan Wakil Ketua DPRD Papua, Jimmy Demianus Ijie, Senin (4/3/2013).

Wahidin mengatakan Presiden SBY tak perlu takut dialog. Sebab, mantan presiden alm KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah memberi contoh yang baik melalui pendekatan kultural, dan dampaknya sangat positif bagi NKRI.

"Bayangkan Gus Dur begitu sampai di Bandara Cenderawasih langsung ziarah ke makam Theis H Eluway (Ketua Persedium Dewan Papua - PDP), itu sama dengan menghormati tokoh adat Papua,” ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan Asvi Warman Adam, jika pendekatan kultural Gus Dur oleh pemerintah perlu ditiru. Apalagi penyelesaian setiap daerah itu memang tidak bisa disamakan dengan daerah yang lain.

“Gus Dur itu mengakui identitas adat Papua dan dialog pun tak membuahkan kemerdekaan sebagaimana yang dikhawatirkan. Hanya saja dialog itu perlu dirumuskannya mengenai siapa sebagai representasi warga Papua, materi atau substansi dialog, dan format dialog yang tepat yang bagaimana? Jadi, jangan menghindari dialog,” tegasnya.

Sedangkan Jimmy mengakui, memang ada pejabat Papua yang memperkaya diri dari dana Otsus tersebut, namun ada pula yang memelihara konflik. Mereka ini menjadikan Papua sebagai eksperimen politik.

“Selama 32 tahun Orde Baru keamanan PT Freeport dikendalikan oleh TNI Angkatan Darat, dan pasca reformasi diserahkan pada kepolisian, dan sekarang menjelang turunnya dana Otsus kembali terjadi penembakan, sehingga wajar kalau ada yang mencurigai adanya ‘permainan’ dan sengaja ‘memelihara’ konflik itu demi uang,” kata Jimmy.

More

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Waktu Anda Untuk Berkomentar atas Berita ini