Aksi demonstrasi KNPB menuntut referendum untuk Papua, (12/03). Foto: suarabatis |
MAJALAH SELANGKAH – Jayapura Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mempertanyakan mengapa negara menuduh gerakan politik aktivis KNPB sebagai gerakan teroris.
“Kenapa baru sekarang kami dituduh teroris? Mengapa tidak sejak tahun 1961?,”kata Juru Bicara KNPB Wim Mendlama kepada majalahselangkah.com,(Jumat, 21/12).
“Rakyat Papua bukan baru berjuang. Kami berjuang dengan ideologi
Papua merdeka berdasarkan sejarah. Perjuangan kami telah dimulai sejak
tahun 1961. Label-label seperti ini biasalah, mulai dari pengacau,
kriminal, dan sekarang teroris,”kata Wim.
Kata dia, sikap militan dan radikal dalam memperjuangkan hak
kemerdekaan bangsa Papua Barat itulah alasannya menuduh KNPB sebagai
teroris. “Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan
Tindak Terorisme itu bukan lahir tahun 2012. Undang-Undang itu lahir
tahun 2003 to. Dan, ingat gerakan kami ada jauh sebelum itu,” kata dia.
“Negara mulai bertindak brutal dan semakin ganas menghadapi gerakan
perlawanan KNPB. Tapi, kami tetap pada ideologi Papua merdeka. Kami
digiring sebagai teroris tetapi kami akan terus bertahan. Kami ini
gerakan kemerdekaan,”kata dia tegas.
Lebih lanjut kata dia, KNPB adalah gerakan sipil rakyat Papua.
Gerakan bersenjata adalah TPN/OPM di hutan. Label buruk yang dialamatkan
tanpa bukti itu dimulai dari peristiwa tertembaknya Mako Tabuni pada 14
Juni oleh Densus 88 Polda Papua. Lalu, katanya, penembakan ketua
militan kota KNPB, Hubertus Mabel itu balas demdam atau upaya memenuhi
rasa keadialan korban 3 aparat kepolisian di Pirime yang ditembak mati
oleh TPN/OPM pimpinan Okiman Wenda,” katanya.
Kata Wim, Hubertus dibunuh dan dikaitkan sebagai pelaku penyerangan
polsek Pirime adalah tidak benar. Hubertus berada jauh dari tempat
kejadian, yaitu di Kurulu kampung halamannya. Hubertus dimandati untuk
melakukan konsolidasi anggota militan KNPB untuk pengamanan internal.
“Dalam perjalanannya Hubertus tidak ada hubungan dengan penyerangan
yang dipimpin Okiman Wenda. Huber juga dalam posisi merayakan natal
bersama keluarga di Kurima, kampung halamannya,”jelasnya. (Yermias Degei/MS)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Waktu Anda Untuk Berkomentar atas Berita ini