Aksi Peringatan 50 tahun aneksasi papua ke indonesia / phot meko |
"Dalam acaranya orasi politik dan statemen politik
yang di bacakan oleh ketua PNWP Bucthar Tabuni, Dalam orasi politiknya buktar
mengatakan, Rakyat papua menyatakan ingin merdeka dan menuntut hak penentuan
nasib sendiri."
"Lanjut Ketua PNWP, Parlemen nasional west papua telah seminggu
lamanya melakukan acara sidang Tahunan PNWP, sebagai lembaga repretatif, kami
telah merumuskan dan menetapkan satu keputusan politik rakyat papua untuk
hak penentuan nasib sendiri bahwa issu papua saat ini adalah Darurat Kemanusiaan,
atau keadaan Tekanan Hak Asasi Manusia (HAM), oleh karena itu PBB dan
lembaga-lembaga kemanusiaan segera masuk ke papua demi agenda penyelidikan idenpenden
atas pembantaian dan issu hak asasi manusia di papua."
Menurut Ketua KNPB Victor Yeimo, 1 mei 1963
sebagai hari malapeta bagi rakyat papua, sejak tahun 1963 sampai genap 50 tahun
bersama para klonial Indonesia, kami benar-benar di bantai, dengan kekejaman
militer Indonesia, orang papua telah tewas dan jumlahnya tak terhitung, bahkan
semua kekayaan alam di papua telah dikuras dan di eksploisasi oleh klonial Indonesia
bersama para kepentingannya.
Jadi, apakah kita mati di tindas, atau mati saat
perlawanan, semua tergantung pada orang papua, kita harus bangkit dan lawan. katanya"
"Sambungnya, kami adalah bukan generasi penikmat, kami
adalah generasi perjuangan kita harus berjuang dan lawan demi anak cucu dan
masa depan rakyat papua."
Dan juga telah memberi support dan dukungan
terhadap Walikota inggris raya, dan ketua Internasional Parlemen West Papua
(IPWP) yang telah meresmikan kator Free West Papua di London inggris, dan kami
mendukung penuh rakyat dan pimpinan Negara-negara pasifik telah sepakat
memasukan west papua ke dalam MSG (Ujung Tombak Malanesia Group).
Sebelumnya Polda papua tidak member ijin kepada
PNWP dan KNPB untuk demo, namun rakyat papua bersama PNWP dan KNPB telah
berhasil melakukan agenda 1 mei sebagai hari aneksasi. Dan beberapa kabupaten
di papua juga melakukan aksi yang serupa.’
Polda papua telah menurunkan aparat gabungan
TNI/Polri dengan kekuatan penuh atau 2/3 personil, namun para pendemo tetap
melakukan aksi sesuai dengan agenda sekalipun di pagi hari ada kerubutan atau
tawar-menawar antara Polda dan KNPB. Tapi aparat tidak berhasil membujuk
pimpinan KNPB untuk menghentikan aksi KNPB.
Dan akhirnya aksi demo berjalan lancar dan aman,
sesuai janji KNPB
Editor: @TuriusWenda
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Waktu Anda Untuk Berkomentar atas Berita ini