Jayapura (20/12)—Ketua Komisi A Dewan Perwakilan
Rakyat Papua (DPRP), Ruben Magay menegaskan sangat tidak benar jika ada
pihak yang mengindikasi dan mengaitkan Komite Nasional Papua Barat
(KNPB) dengan teroris.
“Selama inikan seolah diindikasi KNPB adalah teroris, tapi saya mau
tegaskan kelompok KNPB itu bukan teroris. Mereka ini sebenarnya kelompok
yang berbicara tentang demokrasi di Papua dan itu sebuah fungsi kontrol
dan kemampuan dalam mengontrol kinerja pemerintah di daerah,” tegas
Ruben Magay, Kamis (20/12).
Menurutnya, jika ada penemuan senjata, amunisi dan bahan peledak di
Papua selama ini, maka tugas intelejen untuk membongkar dan mencari tahu
asal sumbernya.
“Kita pertanyakan sejauh mana intelejen bekerja. Dari mana mereka
mendapatkan senjata itu. Itu tugas kepolisian dan intelejen
membongkarnya itu. Yang perlu kita jaga dalam pemerintahan itu,
masing-masing lembaga berfungsi bagaimana pelaku teroris diperjelas
statusnya dan dibuktikan dengan alat bukti bagaimana dia merencanakan
dan melakukan aksinya,” ujarnya.
Terkait adanya wacana Kepolisian Republik Indonesia (Porli) untuk
memberlakukan UU teroris di Papua Ruben menilai, hal itu juga tidak
perlu.
“Saya rasa tidak perlu. Kalau di Papua dikatakan ada teroris, saya
pikir kita harus dilihat dari kinerja aparat. Jadi jangan isu lain
dijawab dengan isu lain. Teroris yang sudah terindikasi peledakan
sekarang sejauh mana polisi bisa mengidentifikasi lalu berapa ancaman
yang teridentifikasi. Inikan penting,” ujarnya.
Ia melanjutkan, jangan kelompok masyarakat yang berbicara tentang
demokrasi, ditembak dan diskenariokan lalu nantinya dinyatakan bahwa itu
kelompok teroris.
“Itu tidak boleh. Misalnya ada penemuan senjata dan amunisi
dimana-mana, lalu darimana senjata itu? Ini bukan emas yang masyarakat
dulang dari bawah tanah. Jadi UU Teroris tidak tepat diterapkan di
Papua. Mari kita pilah-pilah persoalan dan meluruskan kepemilikan
senjata dan amunisi serta bahan peledak yang ditemukan di Papua. Itu kan
didatangkan dari luar sehingga pengamanan dan pemeriksaan di pelabuhan
serta bandara harus diintensitaskan. Itu yang penting,” tandas Ruben
Magay. (Jubi/Arjuna)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Waktu Anda Untuk Berkomentar atas Berita ini